Empati
Pengertian Percaya Diri
Sebenarnya apa sih yang kita maksudkan dengan istilah pede/perca diri itu?
Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya.
Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87), percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena itu sering menutup diri.
Sadari bahwa semua orang bisa menyakiti Anda, termasuk orang terdekat. Pikirkan bahwa Anda juga pernah menyakiti seseorang, dan Anda akhirnya menyesal bukan? Begitulah orang lain, mereka tidak bermaksud benar-benar menyakiti Anda dan akhirnya menyesal pula.
Bersiap Yang Terburuk
Anda harus mempersiapkan diri untuk bagian terburuk sama besarnya dengan bagian terbaik. Jangan mengira jika Anda sudah kenal baik maka orang itu tidak akan menyakiti Anda. Manusia selalu membuat kesalahan.
Percaya Diri
Sadari bahwa yang paling bisa menolong adalah diri Anda sendiri. Jika orang terdekat menyakiti, siapa yang paling bisa diandalkan jika bukan diri sendiri. Belajarlah untuk percaya pada kekuatan diri.
Dengan mengiklaskan diri atau menerima kenyataan bahwa kita pernah berbuat salah atau orang lain yang pernah berbuat salah terhadap kita dan kemudian ambillah atau petiklah pengalaman dari permasalah tersebut. Maafkanlah semua kesalahan yang pernah terjadi baik dari dalam diri anda ataupun orang lain yang membuat kepercayaan diri anda menjadi berkurang atau menghilang, kemudian bangkitlah semangat anda kembali agar anda lebih sadar, waspada, dan hati hati dalam bertindak.
Lalu anda juga berusaha untuk mengurangi kecurigaan yang berlebihan terhadap orang lain dan konsentrasikanlah kepada pikiran positif anda agar perasaan-perasaan yang kurang berguna tidak dapat menggangu pemikiran anda.
PENGALAMAN KEHILANGAN PERCAYA DIRI
Sebelum saya menceritakan ketika saya merasa kehilangan percaya diri, saya akan menjelaskan beberapa faktor ketika seseoarang kehilangan percaya diri. Orang bijak mengatakan kehilangan percaya diri itu disebabakan karena beberapa faktor seperti,fisik, ekonomi, kurang pengalaman, dsb.
Pada saat saya duduk dibangku kelas 1 Madrasah Aliyah Negeri 4 Model Jakarta, saya merasa sangat minder dan kurang percaya diri terhadap teman-teman yang lain, pada saat itu saya menganggap mereka lebih pintar dari kemampuan yang saya miliki. Apalagi kebanyakan dari mereka dari kalangan atas, saya memiliki teman yang baik hati, setiap pulang sekolah kami selalu pulang bersama, ongkos naik bisnya pun selalu teman saya yang bayar. Itu merupakan satu kenikmatan yang harus saya syukuri.
Akhirnya, setelah mengalami proses saya bisa menyesuaikan diri dengan teman-teman dikelas 1-10, teman-teman saya sangat baik, bersahabat dan berbagi, antara yang satu dengan yang lain berteman dengan akrab. Saya juga memiliki teman satu bangku yang sangat baik, kami berdua masih selalu berhubungan hingga sekarang ini, walaupun kami berbeda Universitas. Pada saat itu ketika pembagian raport tiba. Hati ini bergetar rasanya, akhirnya saya masih diberi nikmat oleh yang Maha kuasa, karena diberikan peringkat 10 besar, sayapun langsung mengucap syukur kepada Ilahi Rabbi.
Ketika kami akan menginjak kelas 2, kami berpisah dari teman-teman kelas 1, karena dikelas ini, sesuai dengan jurusan dan keinginan setiap siswa, akhirnya saya duduk dikelas 2 arab 1. Alhamdulilah dikelas 2 arab ini, saya merasa memiliki kepercayaan diri, tidak seperti dikelas 1. Dikelas 2 arab 1, saya tidak memiliki banyak pengalaman yang diceritakan , karena saya merasa memiliki kedamaian hati, itulah yang saya rasakan.
Ketika beranjak ke kelas 3, kelas kami diacak lagi dan teman-teman pun berubah lagi, tetapi saya tetap dikelas 3 arab 1, dikelas ini saya merasa kehilangan percaya diri lagi, apalagi 3 arab 1 adalah kelas unggulan. Ditambah dengan harus mempersiapakan diri untuk menghadapi ujian Nasional. Dikelas 3, saya selalu berusaha menjadi yang terbaik diantara temen-teman yang lain, saya kurang percaya diri pada pelajaran bahasa arab, padahal itu adalah pelajaran jurusan saya sendiri. Guru bahasa arab pada waktu itu sangat tegas, disiplin, mengerti dan memahami, setiap mengajar beliau selalu melempar beberapa pertanyaan kepada salah satu muridnya, ketika satu pertanyaan dilemparkan kepada saya, itulah saat yang paling menegangkan. Saya merasa makhluk Tuhan yang paling menderita apabila tidak bisa menjawab pertanyaannya, merasa paling bahagia apabila bisa menjawab pertanyaannya dengan sempurna dan tepat. Hari demi hari berlangsung, seperti itulah sebagian kegiatan yang kami lakukan apabila pelajaran bahasa arab sedang berlangsung.
sebelumnya
Pengertian Percaya Diri
Sebenarnya apa sih yang kita maksudkan dengan istilah pede/perca diri itu?
Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya.
Menurut Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87), percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena itu sering menutup diri.
Sadari bahwa semua orang bisa menyakiti Anda, termasuk orang terdekat. Pikirkan bahwa Anda juga pernah menyakiti seseorang, dan Anda akhirnya menyesal bukan? Begitulah orang lain, mereka tidak bermaksud benar-benar menyakiti Anda dan akhirnya menyesal pula.
Bersiap Yang Terburuk
Anda harus mempersiapkan diri untuk bagian terburuk sama besarnya dengan bagian terbaik. Jangan mengira jika Anda sudah kenal baik maka orang itu tidak akan menyakiti Anda. Manusia selalu membuat kesalahan.
Percaya Diri
Sadari bahwa yang paling bisa menolong adalah diri Anda sendiri. Jika orang terdekat menyakiti, siapa yang paling bisa diandalkan jika bukan diri sendiri. Belajarlah untuk percaya pada kekuatan diri.
Dengan mengiklaskan diri atau menerima kenyataan bahwa kita pernah berbuat salah atau orang lain yang pernah berbuat salah terhadap kita dan kemudian ambillah atau petiklah pengalaman dari permasalah tersebut. Maafkanlah semua kesalahan yang pernah terjadi baik dari dalam diri anda ataupun orang lain yang membuat kepercayaan diri anda menjadi berkurang atau menghilang, kemudian bangkitlah semangat anda kembali agar anda lebih sadar, waspada, dan hati hati dalam bertindak.
Lalu anda juga berusaha untuk mengurangi kecurigaan yang berlebihan terhadap orang lain dan konsentrasikanlah kepada pikiran positif anda agar perasaan-perasaan yang kurang berguna tidak dapat menggangu pemikiran anda.
PENGALAMAN KEHILANGAN PERCAYA DIRI
Sebelum saya menceritakan ketika saya merasa kehilangan percaya diri, saya akan menjelaskan beberapa faktor ketika seseoarang kehilangan percaya diri. Orang bijak mengatakan kehilangan percaya diri itu disebabakan karena beberapa faktor seperti,fisik, ekonomi, kurang pengalaman, dsb.
Pada saat saya duduk dibangku kelas 1 Madrasah Aliyah Negeri 4 Model Jakarta, saya merasa sangat minder dan kurang percaya diri terhadap teman-teman yang lain, pada saat itu saya menganggap mereka lebih pintar dari kemampuan yang saya miliki. Apalagi kebanyakan dari mereka dari kalangan atas, saya memiliki teman yang baik hati, setiap pulang sekolah kami selalu pulang bersama, ongkos naik bisnya pun selalu teman saya yang bayar. Itu merupakan satu kenikmatan yang harus saya syukuri.
Akhirnya, setelah mengalami proses saya bisa menyesuaikan diri dengan teman-teman dikelas 1-10, teman-teman saya sangat baik, bersahabat dan berbagi, antara yang satu dengan yang lain berteman dengan akrab. Saya juga memiliki teman satu bangku yang sangat baik, kami berdua masih selalu berhubungan hingga sekarang ini, walaupun kami berbeda Universitas. Pada saat itu ketika pembagian raport tiba. Hati ini bergetar rasanya, akhirnya saya masih diberi nikmat oleh yang Maha kuasa, karena diberikan peringkat 10 besar, sayapun langsung mengucap syukur kepada Ilahi Rabbi.
Ketika kami akan menginjak kelas 2, kami berpisah dari teman-teman kelas 1, karena dikelas ini, sesuai dengan jurusan dan keinginan setiap siswa, akhirnya saya duduk dikelas 2 arab 1. Alhamdulilah dikelas 2 arab ini, saya merasa memiliki kepercayaan diri, tidak seperti dikelas 1. Dikelas 2 arab 1, saya tidak memiliki banyak pengalaman yang diceritakan , karena saya merasa memiliki kedamaian hati, itulah yang saya rasakan.
Ketika beranjak ke kelas 3, kelas kami diacak lagi dan teman-teman pun berubah lagi, tetapi saya tetap dikelas 3 arab 1, dikelas ini saya merasa kehilangan percaya diri lagi, apalagi 3 arab 1 adalah kelas unggulan. Ditambah dengan harus mempersiapakan diri untuk menghadapi ujian Nasional. Dikelas 3, saya selalu berusaha menjadi yang terbaik diantara temen-teman yang lain, saya kurang percaya diri pada pelajaran bahasa arab, padahal itu adalah pelajaran jurusan saya sendiri. Guru bahasa arab pada waktu itu sangat tegas, disiplin, mengerti dan memahami, setiap mengajar beliau selalu melempar beberapa pertanyaan kepada salah satu muridnya, ketika satu pertanyaan dilemparkan kepada saya, itulah saat yang paling menegangkan. Saya merasa makhluk Tuhan yang paling menderita apabila tidak bisa menjawab pertanyaannya, merasa paling bahagia apabila bisa menjawab pertanyaannya dengan sempurna dan tepat. Hari demi hari berlangsung, seperti itulah sebagian kegiatan yang kami lakukan apabila pelajaran bahasa arab sedang berlangsung.
sebelumnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar