Meningkatnya Jumlah Kemiskinan
Penduduk miskin adalah penduduk yang tidak mempunyai kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar untuk kehidupan yang layak, baik kebutuhan dasar makanan maupun bukan makanan. Ini merupakan suatu masalah sosial yang berangsur-angsur hingga sekarang dan pemerintah pun belum dapat memberikan solusi untuk menanggulangi kemiskinan yang menimpa bangsa Indonesia ini.
Sejak krisis, angka kemiskinan dan pengangguran masih tinggi. Berdasar data Badan Pusat Statistik Nasional Indonesia (BPS) bahwa 17,7 persen atau 39 juta penduduk indonesia tergolong kategori penduduk miskin.
Pengangguran sebanyak 10,4 persen. Di antara 100 juta angkatan kerja menganggur. Indonesia termasuk salah satu negara termiskin di dunia yang masuk pada urutan ke-68.
Anak Sekolah Rentan Terkena HIV/AIDS
Anak usia sekolah sangat rentan terkena penyakit HIV/AIDS, demikian pula dengan kelompok pemakai narkoba rata-rata mengenai anak baru gede itu. "Berdasarkan data epidemologi di Bali, kasus HIV/AIDS terbanyak menyerang usia produktif 19-25 tahun, demikian juga dengan kelompok pemakai narkoba yang sebagian besar adalah anak usia sekolah," kata Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Gianyar, I Dewa Oka Sedana saat pembukaan jambore kelompok siswa peduli AIDS dan Narkoba di Balai Budaya Gianyar, Kamis. Terkait persoalan itu, di Kabupaten Gianyar pada tiap sekolah tingkat SMP, SMA, dan SMK dibentuk KSPAN sejak tahun 2006. Dan setiap tahunnya digelar jambore Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN) yang bertujuan untuk menyamakan visi serta misi, kerja sama dan transformasi informasi antarKSPAN. Disamping itu kegiatan itu untuk meningkatkan kualitas dan kreativitas siswa dan KSPAN terutama dalam pencegahan HIV/AIDS. Wakil Bupati Gianyar, Dewa Made Sutanaya menjelaskan bahwa, Jambore KSPAN merupakan kegiatan yang sangat relevan dalam memerangi HIV/AIDS dan penyalahgunaan narkoba.
Seks Bebas
Pandangan seks bebas semakin lama menjadi hal yang terdengar biasa karena semakin banyaknya berita yang beredar tentang seks bebas ini. terutama kasus seks bebas yang banyak juga terjadi di negara kita Indonesia. Ini merupakan masalah bagi negeri ini karena banyaknya seks bebas membuat moral para remaja menjadi semakin tidak baik. Apalagi sudah marak terjadi anak sekolah melakukan seks bebas bagaimana hal ini tidak terdengar biasa? sudah banyak berita-berita atau masalah yang beredar tentang seks bebas ini dikalangan para pemuda.semakin hari malah semakin banyak kasus seks bebas memang banyak hal yang menyebabkannya. Kurangnya didikan iman dan takwa, pergaulan bebas yang bergaul dengan memakai narkotika, pengaruh budaya barat yang negativ dan teknologi semakin lama semakin canggih maka semakin mudah pula untuk mendapatkan informasinya. Di indonesia ini teknologi memang banyak menguntungkan dalam hal positif tetapi tidak bisa dipungkiri dalam hal negative pun banyak hal-hal yang menyebabkan terjadi.
MASALAH-MASALAH SOSIAL DI INDONESIA lainya
Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
Di Indonesia sendiri terjadi banyak masalah social yang tidak kunjung terselesaikan, salah satunya adalah masalah kemiskinan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin di Indonesia tahun 1996 masih sangat tinggi, yaitu sebesar 17,5 persen atau 34,5 juta orang. Hal ini bertolak belakang dengan pandangan banyak ekonom yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan pada akhirnya mengurangi penduduk miskin.
Perhatian pemerintah terhadap pengentasan kemiskinan pada pemerintahan reformasi terlihat lebih besar lagi setelah terjadinya krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1997. Meskipun demikian, berdasarkan penghitungan BPS, persentase penduduk miskin di Indonesia sampai tahun 2003 masih tetap tinggi, sebesar 17,4 persen, dengan jumlah penduduk yang lebih besar, yaitu 37,4 juta orang.
Korupsi
Korupsi (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere = busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) menurut Transparency International adalah perilaku pejabat publik, baik politikus|politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.
Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar mencakup unsur-unsur sebagai berikut:
• perbuatan melawan hukum;
• penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana;
• memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi;
• merugikan keuangan negara atau perekonomian negara;
Selain itu terdapat beberapa jenis tindak pidana korupsi yang lain, diantaranya:
• memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan);
• penggelapan dalam jabatan;
• pemerasan dalam jabatan;
• ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara);
• menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara).
Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintah|pemerintahan rentan korupsi dalam prakteknya. Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi dan menerima pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang diresmikan, dan sebagainya. Titik ujung korupsi adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnya pemerintahan oleh para pencuri, di mana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada sama sekali.
Korupsi yang muncul di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk sepele atau berat, terorganisasi atau tidak. Walau korupsi sering memudahkan kegiatan kriminal seperti penjualan narkotika, pencucian uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini saja. Untuk mempelajari masalah ini dan membuat solusinya, sangat penting untuk membedakan antara korupsi dan kriminalitas|kejahatan.
Tergantung dari negaranya atau wilayah hukumnya, ada perbedaan antara yang dianggap korupsi atau tidak. Sebagai contoh, pendanaan partai politik ada yang legal di satu tempat namun ada juga yang tidak legal di tempat lain.
Kondisi yang mendukung munculnya korupsi :
• Konsentrasi kekuasan di pengambil keputusan yang tidak bertanggung jawab langsung kepada rakyat, seperti yang sering terlihat di rezim-rezim yang bukan demokratik.
• Kurangnya transparansi di pengambilan keputusan pemerintah
• Kampanye-kampanye politik yang mahal, dengan pengeluaran lebih besar dari pendanaan politik yang normal.
• Proyek yang melibatkan uang rakyat dalam jumlah besar.
• Lingkungan tertutup yang mementingkan diri sendiri dan jaringan “teman lama”.
• Lemahnya ketertiban hukum.
• Lemahnya profesi hukum.
• Kurangnya kebebasan berpendapat atau kebebasan media massa.
• Gaji pegawai pemerintah yang sangat kecil.
• Rakyat yang cuek, tidak tertarik, atau mudah dibohongi yang gagal memberikan perhatian yang cukup ke pemilihan umum.
• Ketidakadaannya kontrol yang cukup untuk mencegah penyuapan atau “sumbangan kampanye”.
sebelumnya
Penduduk miskin adalah penduduk yang tidak mempunyai kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dasar untuk kehidupan yang layak, baik kebutuhan dasar makanan maupun bukan makanan. Ini merupakan suatu masalah sosial yang berangsur-angsur hingga sekarang dan pemerintah pun belum dapat memberikan solusi untuk menanggulangi kemiskinan yang menimpa bangsa Indonesia ini.
Sejak krisis, angka kemiskinan dan pengangguran masih tinggi. Berdasar data Badan Pusat Statistik Nasional Indonesia (BPS) bahwa 17,7 persen atau 39 juta penduduk indonesia tergolong kategori penduduk miskin.
Pengangguran sebanyak 10,4 persen. Di antara 100 juta angkatan kerja menganggur. Indonesia termasuk salah satu negara termiskin di dunia yang masuk pada urutan ke-68.
Anak Sekolah Rentan Terkena HIV/AIDS
Anak usia sekolah sangat rentan terkena penyakit HIV/AIDS, demikian pula dengan kelompok pemakai narkoba rata-rata mengenai anak baru gede itu. "Berdasarkan data epidemologi di Bali, kasus HIV/AIDS terbanyak menyerang usia produktif 19-25 tahun, demikian juga dengan kelompok pemakai narkoba yang sebagian besar adalah anak usia sekolah," kata Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Gianyar, I Dewa Oka Sedana saat pembukaan jambore kelompok siswa peduli AIDS dan Narkoba di Balai Budaya Gianyar, Kamis. Terkait persoalan itu, di Kabupaten Gianyar pada tiap sekolah tingkat SMP, SMA, dan SMK dibentuk KSPAN sejak tahun 2006. Dan setiap tahunnya digelar jambore Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN) yang bertujuan untuk menyamakan visi serta misi, kerja sama dan transformasi informasi antarKSPAN. Disamping itu kegiatan itu untuk meningkatkan kualitas dan kreativitas siswa dan KSPAN terutama dalam pencegahan HIV/AIDS. Wakil Bupati Gianyar, Dewa Made Sutanaya menjelaskan bahwa, Jambore KSPAN merupakan kegiatan yang sangat relevan dalam memerangi HIV/AIDS dan penyalahgunaan narkoba.
Seks Bebas
Pandangan seks bebas semakin lama menjadi hal yang terdengar biasa karena semakin banyaknya berita yang beredar tentang seks bebas ini. terutama kasus seks bebas yang banyak juga terjadi di negara kita Indonesia. Ini merupakan masalah bagi negeri ini karena banyaknya seks bebas membuat moral para remaja menjadi semakin tidak baik. Apalagi sudah marak terjadi anak sekolah melakukan seks bebas bagaimana hal ini tidak terdengar biasa? sudah banyak berita-berita atau masalah yang beredar tentang seks bebas ini dikalangan para pemuda.semakin hari malah semakin banyak kasus seks bebas memang banyak hal yang menyebabkannya. Kurangnya didikan iman dan takwa, pergaulan bebas yang bergaul dengan memakai narkotika, pengaruh budaya barat yang negativ dan teknologi semakin lama semakin canggih maka semakin mudah pula untuk mendapatkan informasinya. Di indonesia ini teknologi memang banyak menguntungkan dalam hal positif tetapi tidak bisa dipungkiri dalam hal negative pun banyak hal-hal yang menyebabkan terjadi.
MASALAH-MASALAH SOSIAL DI INDONESIA lainya
Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
Di Indonesia sendiri terjadi banyak masalah social yang tidak kunjung terselesaikan, salah satunya adalah masalah kemiskinan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk miskin di Indonesia tahun 1996 masih sangat tinggi, yaitu sebesar 17,5 persen atau 34,5 juta orang. Hal ini bertolak belakang dengan pandangan banyak ekonom yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan pada akhirnya mengurangi penduduk miskin.
Perhatian pemerintah terhadap pengentasan kemiskinan pada pemerintahan reformasi terlihat lebih besar lagi setelah terjadinya krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1997. Meskipun demikian, berdasarkan penghitungan BPS, persentase penduduk miskin di Indonesia sampai tahun 2003 masih tetap tinggi, sebesar 17,4 persen, dengan jumlah penduduk yang lebih besar, yaitu 37,4 juta orang.
Korupsi
Korupsi (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere = busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) menurut Transparency International adalah perilaku pejabat publik, baik politikus|politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.
Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar mencakup unsur-unsur sebagai berikut:
• perbuatan melawan hukum;
• penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana;
• memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi;
• merugikan keuangan negara atau perekonomian negara;
Selain itu terdapat beberapa jenis tindak pidana korupsi yang lain, diantaranya:
• memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan);
• penggelapan dalam jabatan;
• pemerasan dalam jabatan;
• ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara);
• menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara).
Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintah|pemerintahan rentan korupsi dalam prakteknya. Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi dan menerima pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang diresmikan, dan sebagainya. Titik ujung korupsi adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnya pemerintahan oleh para pencuri, di mana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada sama sekali.
Korupsi yang muncul di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk sepele atau berat, terorganisasi atau tidak. Walau korupsi sering memudahkan kegiatan kriminal seperti penjualan narkotika, pencucian uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini saja. Untuk mempelajari masalah ini dan membuat solusinya, sangat penting untuk membedakan antara korupsi dan kriminalitas|kejahatan.
Tergantung dari negaranya atau wilayah hukumnya, ada perbedaan antara yang dianggap korupsi atau tidak. Sebagai contoh, pendanaan partai politik ada yang legal di satu tempat namun ada juga yang tidak legal di tempat lain.
Kondisi yang mendukung munculnya korupsi :
• Konsentrasi kekuasan di pengambil keputusan yang tidak bertanggung jawab langsung kepada rakyat, seperti yang sering terlihat di rezim-rezim yang bukan demokratik.
• Kurangnya transparansi di pengambilan keputusan pemerintah
• Kampanye-kampanye politik yang mahal, dengan pengeluaran lebih besar dari pendanaan politik yang normal.
• Proyek yang melibatkan uang rakyat dalam jumlah besar.
• Lingkungan tertutup yang mementingkan diri sendiri dan jaringan “teman lama”.
• Lemahnya ketertiban hukum.
• Lemahnya profesi hukum.
• Kurangnya kebebasan berpendapat atau kebebasan media massa.
• Gaji pegawai pemerintah yang sangat kecil.
• Rakyat yang cuek, tidak tertarik, atau mudah dibohongi yang gagal memberikan perhatian yang cukup ke pemilihan umum.
• Ketidakadaannya kontrol yang cukup untuk mencegah penyuapan atau “sumbangan kampanye”.
sebelumnya
masalah sosial yg harus diperhatikan pemerintah sangat banyak, karena masih kesenjangan sosial dinegera kita.
BalasHapusjual minyak bulus
Types of Baccarat | Play the card game | Get a Bonus
BalasHapusBaccarat, also known 제왕 카지노 as the “Queen”, is a casino game, where the dealer is 카지노사이트 dealt seven cards, 바카라 사이트 and the dealer to win seven.